Pengharapan
itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai
ke belakang tabir,
Harapan adalah sikap yang sehat.
Mengantisipasi yang baik membawa kenyamanan
bagi pikiran dan hati. Sebaliknya, keadaan putus asa adalah suatu kondisi yang
mengerikan.
Ini luar biasa dan menyedihkan untuk berpikir bahwa apa yang Anda
hadapi tidak dapat diubah atau diselesaikan.
Bagi orang yang telah kehilangan
semua harapan, kehidupan tampak seperti terowongan gelap yang panjang.
Penulis kitab Amsal bahkan menggambarkan hasil dari perasaan yang
tertekan ini: "Harapan yang tertunda menyedihkan hati"
Emosional, fisik, dan bahkan penyakit mental menghantui orang yang
merasa terjebak dalam situasi suram. Tapi saya ingin memberitahu Anda, bahwa
selama ada Tuhan, tidak ada situasi yang tanpa harapan. Dalam Dia, kita
memiliki janji-janji kehidupan.
Orang-orang percaya memiliki pengharapan yang menyauh jiwa mereka.
Hubungan
kita dengan Yesus Kristus membawa kita dekat dengan tahta surga, di mana kita
dapat melemparkan semua beban kita di hadapan Allah yang Maha Kuasa. Selain
itu, kita dapat berpegang teguh kepada-Nya saat berbagai cobaan kita
hadapi.
Oleh karena kasihNya yang besar, Dia menyediakan kekuatan bagi tubuh
lelah, perdamaian bagi pikiran yang cemas, dan kenyamanan untuk hati berduka.
Singkatnya, DIA adalah lampu yang lembut di terowongan gelap yang menuntun kita
keluar dari berbagai ujian dan pencobaan.
Ibarat kapal, pengharapan adalah jangkar terbaik untuk jiwa kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.